Tuesday 24 January 2017

MAKALAH FUNGSI DAN PENTINGNYA PERENCANAAN DAN DESAIN PEMBELAJARAN Di Ajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Peren. Dan Desain pembelajaran

MAKALAH FUNGSI DAN PENTINGNYA PERENCANAAN DAN DESAIN PEMBELAJARAN
Di Ajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Peren. Dan Desain pembelajaran
                                                         
Dosen Pengampuh
Musta’in, M.Pd.I


Penyusun
Achmad Asrori
Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah
Raden Santri
Gresik


BAB I
PENDAHULUAN


A.Latar Belakang

Belajar adalah suatu proses yang berlangsung di dalam diri seseorang yang mengubah tingkah lakunya, baik tingkah laku dalam berpikir, bersikap, dan berbuat. Pembelajaran merupakan proses transfer ilmu yang melibatkan sistem dalam dunia pendidikan yaitu; guru/pendidik, peserta didik, materi, tujuan dan alat. Dalam pembelajaran yang didesain atau direncanakan haruslahefektif dan efisien sehingga tujuan pembelajaran tercapai dan diterima dengan baik oleh peserta didik sehingga  tujuan nasional pendidik mampu dicapai dengan baik.
Dalam pembelajaran dan pendidikan seiring dengan berkembangnya pendidikan dan sistem pendidikan di Indonesia, seluruh elemen masyarakat, utamanya yang terkait langsung dengan pendidikan dituntut untuk lebih kreatif dan profesional untuk mengembangkan pendidikan. Selain itu, para pelaku pendidikan juga diharapkan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan bersama sesuai dengan kebutuhan dan tantangan pendidikan.
Untuk itulah pengetahuan mengenai desain dan perencanaan pembelajaran menjadi penting untuk diketahui sebagai calon pendidik. Desain dan perencanaan pembelajaran memiliki fungsi yang beragam yang kesemuanya bermuara pada tujuan yang sama yaitu agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan efektif dan efisisen sehingga output yang dihasilkan pun memiliki kualitas yang tidak diragukan.
Maka dalam makalah ini akan dibahas mengenai fungsi dan pentingnya desain dan perencanaan pembelajaran yang merupakanhal penting dalam suatu proses pembelajaran itu sendiri.

B.Rumusan Masalah


1.Apa Desain pembelajaran ITu?
2.Apa perencanaan Pembalajaran Itu?
3.Bagaimana Pentingnya Perencanaan Desain Pembelajaran?

C.Tujuan Masalah

Untuk mengetahui lebih dalam perencanaan dan desain pembelajaran.




BAB II
PEMBAHASAN

1.Pengertian Desain Pembelajaran
Desain Pembelajaran merupakan proses sistematis pengembangan paket pembelajaran menggunakan teori belajar dan teori pembelajaran untuk menjamin terwujudnya pembelajaran yang berkualitas. Proses dimaksud meliputi analisis kebutuhan dan tujuan belajar siswa, pengembangan sistem penyampaian untuk mencapai tujuan tersebut. termasuk di dalamnya pengembangan materi/ paket dan kegiatan pembelajaran, mengujicobakan dan mengevaluasi semua kegiatan pembelajaran dan aktifitas siwa.

Desain pembelajaran menurut istilah dapat didefinisikan:

1.Proses untuk menentukan metode pembelajaran apa yang paling baik dilaksanakan agar timbul perubahan pengetahuan dan keterampilan pada diri pembelajar ke arah yang dikehendaki (Reigeluth).

2.Rencana tindakan yang terintegrasi meliputi komponen tujuan, metode dan penilaian untuk memecahkan masalah atau memenuhi kebutuhan (Briggs).

3.Proses untuk merinci kondisi untuk belajar, dengan tujuan makro untuk menciptakan strategi dan produk, dan tujuan mikro untuk menghasilkan program pelajaran atau modul atau suatu prosedur yang terdiri dari langkah-langkah, dimana langkah-langkah tersebut di dalamnya terdiri dari analisis, merancang, mengembangkan, menerapkan dan menilai hasil belajar (Seels & Richey AECT 1994).

4.Suatu proses desain dan sistematis untuk menciptakan pembelajaran yang lebih efektif dan efisien, serta membuat kegiatan pembelajaran lebih mudah, yang didasarkan pada apa yang kita ketahui mengenai teori-teori pembelajaran, teknologi informasi, sistematika analisis, penelitian dalam bidang pendidikan, dan metode-metode manajemen (Morisson, Ross & Kemp 2007).

Istilah pengembangan sistem instruksional (instructional system development) dan desain instruksional (instructional design) seringdianggap sama, atau setidak-tidaknya tidak dibedakan secara tegas dalam penggunaannya, meskipun menurut arti katanya ada perbedaan antara “desain” dan “pengembangan”. Kata “desain” berarti membuat sketsa atau pola atau outline atau rencana pendahuluan. Sedang “Pengembangan” berarti membuat tumbuh secara teratur untuk menjadikan sesuatu lebih besar, lebih baik, lebih efektif dan sebagainya.
Desain pembelajaran lebih memerhatikan pada pemahaman, pengubahan, dan penerapan metode-metode pembelajaran. Hal ini mengarahkan untuk memilih dan menentukan metode apa yang dapat digunakan untuk mempermudah penyampaian bahan ajar agar dapat diterima dengan mudah oleh siswa.

2.Pengertian Perencanaan Pembelajaran

Perencanaan Pembelajaran yaitu suatu proses yang dilakukan oleh guru dalam membimbing, membantu, dan mengarahkan peserta didik untuk memiliki pengalaman belajar serta mencapai tujuan pengajaran yang telah ditetapkan dengan langkah-langkah penyususnan materi pembelajaran, penggunaan media pengajaran, penggunaan metode dan pendekatan pengajaran, dan penilaian dalam suatu alokasi waktu yang akan dilaksanakan dalam waktu tertentu.
Selain itu, perencanaan pembelajaran memiliki beberapa fungsi diantaranya
-fungsi kreatif
-fungsi selektif
-fungsi komunikatif
-fungsiprediktif
-fungsi akuras
 fungsi pencapaian tujuan
-fungsi kontrol


3. Pentingnya Desain Pembelajaran

Tujuan Desain Pembelajaran
Tujuan desain pembelajaran adalah mencapai solusi terbaik dalam memecahkan masalah dengan memanfaatkan sejumlah informasi. Menurut Morisson, Ross & Kemp (2007) terdapat empat komponen dasar dalam perencanaan desain pembelajaran, yaitu :
1.Untuk siapa program ini dibuat dan dikembangkan? (karakteristik siswa atau peserta ajar)
2.Anda ingin siswa atau peserta ajar mempelajari apa? (tujuan)
3.Isi pembelajaran seperti apa yang paling baik dipelajari? (strategi pembelajaran)
4.Bagaiamanakan cara anda mengukur hasil pembelajaran yang telah dicapai? (prosedur evaluasi)
5.Peran Desain Pembelajaran
6.Agar belajar dapat bermakna dan efektif.
7.Agar tersedia atau termanfaatkan sumber belajar
8.Agar dapat dikembangkan kesempatan atau pola belajar
9.Agar belajar dapat dilakukan siapa saja secara berkelanjutan

Fungsi Desain Pembelajaran
1.Meningkatkan kemampuan pembelajaran (instruktur, guru, widyaiswara, dosen, dll)
2.Menghasilkan sumber belajar.
3.Mengembangkan sistem belajar mengajar.
4.Mengembangkan organisasi menjadi organisasi belajar.
5.Sebagai petunjuk arah kegiatan dalam mencapai tujuan.
6.Sebagai pola dasar dalam mengatur tugas dan wewenang bagi setiap unsur yang terlibat dalam kegiatan
7.Sebagai pedoman kerja bagi setiap unsur, baik unsur guru maupun murid.
8.Sebagai alat ukur efektif tidaknya suatu pekerjaan, sehingga setiap saat diketahui ketetapan dan kelambatan kerja.
9.Untuk bahan penyusunan data agar terjadi keseimbangan kerja.
10.Menghemat waktu, tenaga, alat dan biaya.

Desain pembelajaran memegang peranan penting dalam peningkatan kualitas pembelajaran, hal ini dimungkinkan karena dengan merancang desain pembelajaran, seorang desainer (dalam hal ini guru) memiliki peran vital dalam merumuskan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Dengan memiliki kesadaran akan pentingnya tujuan pembelajaran, maka guru akan berupaya untuk melakukan berbagai aktifitas dalam rangka mewujudkan tujuan pembelajaran, seperti merumuskan bahan instruksional, memilih strategi instruksional, memilih media dan alat pembelajaran, merancang alat evaluasi, dan lain sebagainya.
Dengan kesadaran dan keinginan dari guru untuk merancang desain pembelajaran yang berkualitas, diharapkan proses pembelajaran akan berlangsung secara menyenangkan, menarik, dan tentu saja berorientasi pada tujuan umum yang ingin dicapai. Dampaknya, secara langsung maupun tidak langsung akan meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.




BAB III
KESIMPULAN

Desain Pembelajaran merupakan proses sistematis pengambangan paket pembelajaran menggunakan teori belajar dan teori pembelajaran untuk menjamin terwujudnya pembelajaran yang berkualitas. Desain Pembelajaran memiliki beragam fungsi yaitu meningkatkan kemampuan pembelajaran (instruktur, guru, widyaiswara, dosen, dll), menghasilkan sumber belajar, mengembangkan sistem belajar mengajar, mengembangkan organisasi menjadi organisasi belajar, sebagai petunjuk arah kegiatan dalam mencapai tujuan, sebagai pola dasar dalam mengatur tugas dan wewenang bagi setiap unsur yang terlibat dalam kegiatan sebagai pedoman kerja bagi setiap unsur, baik unsur guru maupun murid, dan lain sebagainya.
Sementara Perencanaan Pembelajaran yaitu suatu proses yang dilakukan oleh guru dalam membimbing, membantu, dan mengarahkan peserta didik untuk memiliki pengalaman belajar serta mencapai tujuan pengajaran yang telah ditetapkan dengan langkah-langkah penyususnan materi pembelajaran, penggunaan media pengajaran, penggunaan metode dan pendekatan pengajaran, dan penilaian dalam suatu alokasi waktu yang akan dilaksanakan dalam waktu tertentu.
Selain itu, perencanaan pembelajaran memiliki beberapa fungsi diantaranya fungsi kreatif, fungsi selektif, fungsi komunikatif, fungsiprediktif, fungsi akurasi, fungsi pencapaian tujuan, fungsi kontrol.


DAFTAR PUSTAKA

-Gulo, W.Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Grasindo, 2002.
-Firdaus.Undang-Undang Guru dan Dosen. Jakarta: Departemen Agama RI, 2006.
-Gafur, Abdul.Desain Pembelajaran: Konsep, Model, dan Aplikasinyadalam Perencanaan Pelaksanaan Pembelajaran. Yogyakarta: Ombak, 2012.
-Harjanto.Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta, 2008.
-Riyanto, Yatim.Paradigma Baru Pembelajaran. Jakarta: Kencana, 2009.
-Majid, Abdul.Perencanaan Pembelajaran. Bandung: Penerbit Rosda Karya, 2011.

http://andinurdiansah.blogspot.com/2011/11/manfaat-dan-fungsi-perencanaan.htmlhttp://leoriset.blogspot.com/2013/11/pentingnya-desain-pembelajaran.html




Achmad Asrori

20 maret 2016

MAKALAH FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM TENTANG TINJAUAN FILOSOFIS TENTANG PENDIDIK

MAKALAH FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM
TENTANG TINJAUAN FILOSOFIS TENTANG PENDIDIK
Di Ajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Media Pembelajaran PAI
Dosen Pengampuh
Mustain , M.Pd.I

Penyusun
Achmad Asrori

Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah
Raden Santri  
Gresik
BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

            Pendidik adalah Manusia yang paling Mulia karna Jasa jasa beliau sangat berpengaruh pada penerus bangsa dan masa depan kita.
            Disisi lain pendidik juga sebagai father atau ayah bagi semua peserta didik nya dan mempunyai pribadi yang baik dimata Mereka.

B.Rumusan Masalah

-Apa Pengertian Pendidik
-Apa saja Tugas Pendidik
-Apa keutamaan Mengajar
-Apa saja Jenis pedidik
-Apa saja Syarat pendidik
-Bagaimana Sifat Pendidik yang Baik

C.Tujuan Masalah

Agar menjadi Pendidik yang baik.
BAB II                                   
PEMBAHASAN

A.Pengertian Pendidik

Dari segi bahasa “pendidik’ menurut WJS Poerawadarmita adalah orang yang melakukan kegiatan dalam bidang mendidik.
Istilah tentang pendidik mengacu kepada seseorang yang memberikan pengetahuan, keterampilan atau pengalaman kepada orang lain.
Secara fungsional menunjukan kepada seseorang yang melakukan kegiatan dan memberikan penegtahuan, keterampilan, pendidikan, pengalaman, dsb.
Menurut pendapat Ahmad Tafsir, pendidik dalam Islam sama dengan teori barat, yaitu siapa saja yang bertanggung jawab terhadap perkembangan anak didik.
Selanjutnya ia mengatakan bahwa dalam Islam  orang yang paling bertanggung jawab adalah orang tua yang memikul pertanggung jawaban untuk mendidik, yaitu manusia dewasa yang karena hak dan kewajibannya bertanggung jawab tentang pendidikan si terdidik.

B.Tugas Pendidik

1.Mengkomunikasikan pengetahuan.
Guru harus memiliki pengetahuan yang mendalam tentang bahan yang akan diajarkannya, mereka tidak boleh berhenti belajar, karena pengetahuan yang akan diberikan kepada anak didiknya terlebih dahulu harus dipelajarinya.

2.Sebagai model.
Dalam bidang studi yang diajarkannya merupakan sesuatu yang berguna dan dipraktekkan dalam kehidupannya sehari-hari, sebagai model atau contoh nyata dariapa yang dikehendaki oleh mata pelajaran tersebut.

3.Menjadi model sebagai pribadi.
Seorang guru haruslah berdisiplin, cermat berpikir, mencintai pelajarannya, atau yangmematikan idealisme dan picik dalam pandangannya.


C.Keutamaan Mengajar

Nabi saw. bersabda :"Barang siapa mempelajari satu bab dari ilmu untuk diajarkannya kepada manusia, maka ia diberikan pahala tujuh puluh orang siddiq (orang yang selalu benar, membenarkan Nabi, seperti Abu Bakar Siddiq)."
Pada suatu hari Rasulullah keluar berjalan-jalan, lalu beliau melihat dua majelis. Majelis yang satu berdo'a kepada Allah dengan sepenuh hati. Sedangkan majelis yang satunya lagi mengajar manusia.
Maka abi saw. bersabda :"Adapun mereka itu memohon kepada Allah swt, jika dikehendaki-Nya maka dikabulkan-Nya, jika tidak maka ditolak-Nya. Sedangkan mereka yang satu majelis lagi, mengajarkan manusia dan aku ini diutus untuk mengajar. Kemudian nabi saw menoleh ke majelis orang mengajar, lalu duduk bersama mereka."
Guru mengolah manusia yang dianggap makhluk yang paling mulia dari seluruh makhluk Allah. Oleh karenanya pekerjaan mengajar amat mulia, karena mengolah manusia tersebut.
Bukan itu saja keutamannya, guru mengolah bagian yang mulia dari antara anggota-anggota manusia, yaitu akal dan jiwa dalam rangkamenyempurnakan, memurnikan, dan membawanya mendekati Allah semata.

Berikut adalah fadillah mengajar:

1)Perbuatan mendidik/mengajar adalah perintah yang wajib dilaksanakan dan barang siapa mengelak dari kewajiban ini diancam dengan kekangan api neraka.

2)Perbuatan mendidik/mengajar adalah perbuatan yang terpuji dan mendapatkan pahala dari Allah dengan pahala yang sanga banyak.

3)Perbuatan mendidik/mengajar adalah merupakan amal kebajikan jariyah yang akan mengalirkan pahala selama ilmu yang diajarkan tersebut masih diamalkan orang lain yang belajar ilmu tersebut.

4)Perbuatan mendidik\mengajar adalah amal kebajikan yang dapat mendatangkan maghfirah dari Allah.

5)Perbuatan mendidik/mengajar adalah perbuatan yang sangat mulia, karena mengolah organ manusia yang mulia

Sumber : Dra. Hj. Nur Uhbiyati, (ilmu pendidikan islam, pustaka setia, bandung : 2005), cet. Ke-3, h.70

D.Jenis-jenis Pendidik

Jika kita mencoba mengikuti petunjuk Al Qur’an, maka dijumpai informasi, bahwa pendidik itu secara garis besar ada empat :

1.Tuhan, Allah SWTAllah SWT menginginkan umat manusia menjadi baik dan bahagia hidup di dunia dan di akhirat. Karena itu, mereka harus memiliki etika dan bekal pengetahuan, sehingga ALLah mengirimkan Nabi-nabi yang patuh dan tunduk kapadaNya untuk menyampaikan ajaran Allah kepadaumat manusia sebagai petunjuk hidup di dunia dan di akhirat.

2.Nabi Muhammad SAWAllah meminta kepada Nabi Muhammad agar membina masyarakat dengan perintah untuk berdakwah (QS Al Mudatsir:74).Rasulullah sebagai penerima Al Qur’an bertugas untuk menyampaikan petunjuk-petunjuk yang ada dalam Al Qur’an yang dilanjutkan dengan mensucikan dan mengajarkan manusia.

3.Orang tuaOrang tua harus memiliki hikmah atau kesadaran tentang kebenaran yang diperoleh melalui ilmu dan rasio, dapat bersyukur kepada Allah, suka menasehati anaknya agar tidak mempersekutukan Allah, memerintahkan anaknya agar menjalankan shalat, sabar dalam menghadapi cobaan dari allah SWT.

4.Orang lain Ialah seorang guru yang ditugaskan untuk mendidik anak orang lain, yang tentu saja akan menimbulkan situasi psikologis yang berbeda.

 Agar tugas mendidik tersebut tidak mengendor,maka ajaran agama dan juga praktek dalam sejarah menetapkan beberapa aturan normatif yang dapat memotivasi guru dalam mendidik. Salah satunya dengan memberikan kedudukan yang tinggi dan terhormat kepadanya.


E.Syarat-syarat Pendidik

Syarat yang harus dimiliki pendidik diantaranya:
1.Mencintai jabatannya sebagai guru
2.Bersikap adil terhadap semua murid
3.Berwibawa
4.Guru harus gembira
5.Berlaku sabar dan tenang
6.Harus bersifat manusiawi
7.Bekerjasama dengan guru lain
8.Bekerjasama dengan masyarakat
9.Bertanggung jawab terhadap kesejahtraan agama
10.Beragama
11.Mencintai anak didik
12.Mempunyai bahasa yang baik



Ada tiga persyaratan atau ciri dasar(sifat) yang selalu dapat dilihat pada setiapprofesional yang baik mengenai etos kerjanya. Yaitu:

1)Keinginan untuk menjunjung tinggi mutupekerjaan (job quality);

2)Menjaga harga diri dalam melaksanakan pekerjaan;

3)Keinginan untuk memberikan layanan kepada masyarakat melalui karya profesioanalnya.

Pemenuhan syarat-syarat diatas adalah kondisi ideal yang harus dimiliki oleh seorang pendidik.




F.Sifat-sifat Pendidik yang Baik

Untuk dapat melaksanakan tugasnya dengan baik, seorang guru di samping harus menguasai pengetahuan, juga harus memiliki sifat-sifat tertentu yang dengan sifat ini diharapkan apa yang diberikan oleh guru kepada para muridnya dapar didengar dan dipatuhi, tingkah lakunya dapat ditiru dan diteladani denganbaik.
Menurut Mohammad Athiyah al-Abrasy, ada tujuh sifat yang harus dimiliki guru, yaitu:
1.Memiliki sifat zuhud.Tidak mengutamakan untuk mendapatkan materi dalam tugasnya, melainkan karena mengharpkan keridlaan Allah semata-mata. Seperti firman Allah dalam QS Yasinayat 21 yang artinya:“Ikutilah orang yang tiada meminta balasan kepadamu, dam mereka adalah orang-orang yang mendapat petunjuk”.
2.Memiliki jiwa yang bersih dari sifat dan akhlak yang buruk.Athiyah al Abrasy mengatakan, seorang guru harus bersih tubuhnya, jauh dari dosadan kesalahan, bersih jiwanya, terhindar dari dosa besar, pamer, dengki, permusuhan, dan sifat-sifat lainnya yang tercela menurut agama Islam.
3.Seorang guru harus ikhlas dalam menjalankan tugasnya.Keikhlasan dan kejujuran seorang guru di dalam pekerjaan merupakan jalan terbaik ke arah suksesnya dalam tugas dan sukse murid-muridnya. Sesuai antara apa yang diucapkan dengan apa yang diperbuatnya.
4.Bersifat pemaafSanggup menahan diri, menahan kemarahan, lapang dada, sabar dan tidak lekas marah hanya karena hal-hal sepele. Ia harus pandai-pandai menyembunyikan kemarahannya, , lemah lembut, kasih sayang, dan tabah dalam mencapai suatu keinginan.
5.Dapat menempatkan dirinya sebagai seorang bapak/ibu sebelum ia menjadi guru.Seorang guru harus mencintai dan memikirkan keadaan murid-muridnya seperti ia terhapa anak-anaknya sendiri. Mencintai anak murid yang jelas-jelas bukan anak kandung sendiri merupakan pekerjaan yang secara psikologis yang cukup berat.
6.Mengetahui bakat, tabiat dan watak murid-muridnya.Dengan pengetahuan seperti ini, maka seorang guru tidak akan salah dalam mengarahkan anak muridnya, sehingga dapat memilihkan metode yang tepat dalam proses belajar murid tersebut dan sebagai kontrol atas sikap yang kita munculkan saat berinteraksi dengan mereka.
7.Menguasai bidang studi yang diajarkannya,Seorang guru harus mengetahui dan memahami secara mendalam tentang pengetahuan yang akan disampaikannya, sehingga tidak bersifat dangkal, tidak menyenangkan dan tidak memuaskan bagimereka yang lapar ilmu.



BAB III
KESIMPULAN

Pendidik adalah spiritual father (bapak rohani), bagi peserta didik yang memberikan santapan jiwa dengan ilmu, pembinaan akhlak mulia, dan meluruskan perilakunya yang buruk. Oleh karena itu, pendidik memiliki kedudukan tinggi.
Dalambeberapa Hadits disebutkan:“Jadilah engkau sebagai guru, atau pelajar atau pendengar atau pecinta, dan Janganlah engkau menjadi orang yang kelima, sehingga engkau menjadi rusak”.
Dalam Hadits Nabi SAW yang lain: “Tinta seorangilmuwan (yang menjadi guru) lebih berharga ketimbang darah para syuhada”.
Bahakn Islam menempatkan Pendidiksetingkat dengan derajat Rasulullah.
Al-Syawki Bersyair “Berdirilahdan ormstilh guru dan berilah penghagaan , seorsng guru ituhampir ssaja merupakan seorang Rosul”.




Sumber :

-Elkhawarez.blogspot.in
-suzudinata.mywapblog.com
-tintaputihlisna.blogspot.in

Dikutip oleh : Achmad Asrori


MAKALAH MEDIA PEMBELAJARAN PAI TENTANG KLASIFIKASI MEDIA PEMBELAJARAN

MAKALAH MEDIA PEMBELAJARAN PAI

TENTANG KLASIFIKASI MEDIA PEMBELAJARAN

Di Ajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Media Pembelajaran PAI

Dosen Pengampuh
Abdul Malik, S.Ag

Penyusun
Achmad Asrori


Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah
Raden Santri
Gresik



PEMBAHASAN

KLASIFIKASI MEDIA PEMBELAJARAN

Media pembelajaran banyak sekali jenis dan macamnya. Mulai dari yang paling sederhana dan murah sampai media yang paling canggih dan mahal harganya. Ada media yang dapat dibuat oleh guru sendiri dan ada media yang diproduksi pabrik. Ada media yang sudah tersedia di lingkungan yang langsung dapat kita manfaatkan, ada pula me­dia yang secara khusus sengaja dirancang untuk keperluan pembelajaran. Meskipun media banyak ragamnya, namun kenyataannya tidak banyak jenis media yang biasa digunakan oleh guru di sekolah.

Beberapa media yang paling akrab dan hampir semua sekolah memanfaatkan adalah media cetak (buku) dan papan tulis. Selain itu, banyak juga sekolah yang telah memanfaatkan jenis media lain seperti gambar, model, overhead projektor (OHP) dan obyekobyek nyata. Sedangkan media lain seperti kaset audio, video, VCD, slide (film bingkai), serta program pembelajaran komputer masih jarang digunakan meskipun sebenamya sudah tidak asing lagi bagi sebagian besar guru. Meskipun demikian, sebagai seorang guru alangkah baiknya Anda mengenal beberapa jenis media pembelajaran tersebut. Hal ini dimaksudkan agar mendorong kita untuk mengadakan dan memanfaatkan media tersebut dalam kegiatan pembelajaran di kelas

Ada berbagai cara dan sudut pandang untuk meng­golongkan jenis media.

Rudy Bretz (1971), misalnya, mengidentifikasi jenisjenis media berdasarkan tiga unsur pokok, yaitu: suara, visual dan gerak. Berdasarkan tiga unsur tersebut, Bretz mengklasifikasikan media ke dalam delapan kelompok, yaitu:
(1) media audio,
(2) media cetak,
(3) media visual diam,
(4) media visual gerak,
(5) media audio semi gerak,
(6) media semi gerak,
(7) media audio visual diam, serta
(8) media audio visual gerak.

Anderson (1976) mengelompokkan media menjadi sepuluh golongan sebagai berikut:
No.
Golongan Media
Contoh dalam Pembelajaran
1.
 Audio
 Kaset audio, siaran radio, CID, telepon
2.
 Cetak
 Buku pelajaran, modul, brosur, leaflet, gambar
3.
 Audio cetak
 Kaset audio yang dilengkapi bahan tertulis
4.
 Proyeksi visual diam
 Overhead transparansi (OHT), film bingkai (slide)
5.
 Proyeksi audio visual diam
 Film bingkai (slide) bersuara.
6.
 Visual gerak
 Film bisu


7.
Audio visual gerak
Film gerak bersuara, video NCD, televisi
8.
Obyek fisik
Benda nyata, model, spesimen
9.
Manusia dan lingkungan
Guru, pustakawan, laboran
10.
Komputer
CAI (pembelajaran berbantuan komputer) dan CBI (pembelajaran berbasis komputer)

Sementara itu, Schramm (1985) menggolongkan media atas dasar kompleksnya suatu media. Atas dasar itu, Schramm membagi media menjadi dua golongan yaitu:media besar (media yang mahal dan kompleks) dan media kecil (media sederhana dan murah).

Termasuk media besar misalnya: film, televise, dan video NCD, sedangkan yang termasuk media kecil misalnya: slide, audio, transparansi, dan teks. Selain itu Schramm juga membedakan media atas dasar jangkauannya, yaitu media masal (liputannya luas dan serentak), media kelompok (liputannya seluas ruangan tertentu), dan media individual (untuk perorangan).
Termasuk media masal adalah radio dan televisi. Termasuk media kelompok adalah: kaset audio, video, OHP, dan slide. Sedangkan yang termasuk media individual adalah: buku teks, telepon, dan program komputer pembelajaran (CAI).

Sebagian ahli lain mengelompokkan media berdasarkan pada tingkat teknologi yang digunakan, mulai dari media dengan teknologi rendah hingga yang menggunakan teknologi tinggi.
Jika media digolongkan atas dasar tingkat teknologi yang digunakan, maka penggolongan media sangat dipengaruhi oleh perkembangan teknologi.
Media tertentu akan dapat mengalami perubahan dalam penggolongannya. Misalnya, pada tahun 1950an, media televisi dikategorikan media paling tinggi.
Tetapi kemudian pada tahun 1970an kategori tersebut bergeser dengan hadirnya media komputer. Pada masa tersebut, komputer digolongkan pada media dengan teknologi yang paling tinggi. Tetapi dewasa ini media komputer tergeser kedudukannya dengan adanya program.





Sumber
PUSDIKLAT TENAGA TEKNIS KEAGAMAAN TAHUN 2006











Penyusun: Achmad Asrori